DAHULU pernah terjadi kesepakan antara ulama Syiah dan ulama Sunni
untuk mengadakan sebuah diskusi, terkait dengan ajaran Syiah. Tempat dan
waktu pun ditentukan. Diskusi dihadiri dan melibatkan tujuh orang ulama
dari Sunni dan tujuh ulama dari Syiah.
Selang beberapa hari setelah kesepakatan itu, tepat pada hari dan
waktu yang telah ditentukan ulama-ulama syiah pun hadir, lengkap tujuh
orang, di dalam sebuah ruangan. Namun, entah karena alasan apa tak
satupun ulama dari Sunni muncul. Para ulama Syiah pun menunggu. Setelah
lama menunggu, orang yang ditunggu-tunggu tidak muncul-muncul juga,
tidak ada tanda-tanda mereka akan datang.
Namun, setelah menunggu lama tiba-tiba masuk seorang masuk dengan
sepatu yang ditenteng bawah ketiaknya. Para ulama Syiah pun
terheran-heran, lantas bertanya:
“Mengapa kau membawa masuk sepatumu ke ruangan ini?”
Orang yang ditanya lantas menjawab: “Setahu saya, di zaman Rasulullah orang-orang syiah suka mencuri sandal.”
Ulama Syiah pun saling pandang antara satu dengan lainnya dengan
pandangan heran. Lalu mereka berkata: “Tapi di zaman Rasul belum ada
Syiah.”
“Kalau begitu diskusi kita telah selesai. Dari manakah datangnya
ajaran agama kalian kalau di zaman Rasulullah tidak ada Syiah,” Jawab
laki-laki itu dengan brilian.
Tenyata orang yang datang membawa sepatu tersebut adalah Syaikh Ahmad Deedat Rahimahullah, penulis buku fenomenal The Choice.