Sabtu, 17 Januari 2015

// //

Pengakuan Ulama Syiah


DAHULU pernah terjadi kesepakan antara ulama Syiah dan ulama Sunni untuk mengadakan sebuah diskusi, terkait dengan ajaran Syiah. Tempat dan waktu pun ditentukan. Diskusi dihadiri dan melibatkan tujuh orang ulama dari Sunni dan tujuh ulama dari Syiah.

Selang beberapa hari setelah kesepakatan itu, tepat pada hari dan waktu yang telah ditentukan ulama-ulama syiah pun hadir, lengkap tujuh orang, di dalam sebuah ruangan. Namun, entah karena alasan apa tak satupun ulama dari Sunni muncul. Para ulama Syiah pun menunggu. Setelah lama menunggu, orang yang ditunggu-tunggu tidak muncul-muncul juga, tidak ada tanda-tanda mereka akan datang.

Namun, setelah menunggu lama tiba-tiba masuk seorang masuk dengan sepatu yang ditenteng bawah ketiaknya. Para ulama Syiah pun terheran-heran, lantas bertanya:

“Mengapa kau membawa masuk sepatumu ke ruangan ini?”

Orang yang ditanya lantas menjawab: “Setahu saya, di zaman Rasulullah orang-orang syiah suka mencuri sandal.”

Ulama Syiah pun saling pandang antara satu dengan lainnya dengan pandangan heran. Lalu mereka berkata: “Tapi di zaman Rasul belum ada Syiah.”

“Kalau begitu diskusi kita telah selesai. Dari manakah datangnya ajaran agama kalian kalau di zaman Rasulullah tidak ada Syiah,” Jawab laki-laki itu dengan brilian.

Tenyata orang yang datang membawa sepatu tersebut adalah Syaikh Ahmad Deedat Rahimahullah, penulis buku fenomenal The Choice.