DUNIA ini penuh dengan tipu daya. Ia memancarkan segala keindahannya
sehingga kita terkadang lupa akan hari akhir yang kekal itu. Dunia
selalu menggoda manusia agar melupakan tujuannya. Padahal, dunia hanya
alat atau ladang untuk mengeruk sebanyak-banyaknya amal kebaikan
sehingga bisa dibawa sebagai bekal nanti.
Saudaraku,
Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa
nafsu yang jika gagal dikendalikan maka kita akan menjadi penghuni
neraka. Kita tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara
keseluruhan hingga tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita.
Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan
kesungguhan yang kuat, tentu kita akan bisa.
Saudaraku,
Bersungguh – sungguhlah dalam menuntut ilmu, jauhilah rasa malas dan
bosan karena jika tidak demikian, kita akan berada dalam bahaya
kesesatan. Ketahuilah bahwa ciri yang membedakan manusia dan hewan
adalah ilmu. Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah
ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad.
Saudaraku,
Manusia menjadi mulia karena ilmu, tanpa ilmu mustahil ada kekuatan.
Ilmu itu menghidupkan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada
kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan.
Saudaraku,
Jika menghadapi kawan atau musuhmu hadapilah dengan wajah yang
menunjukkan kegembiraan, kerelaan penuh kesopanan dan ketenangan. Jangan
memperlihatkan sikap angkuh dan sombong.
Saudaraku,
Barangsiapa yang memilih harta dan anak – anaknya daripada apa yang
ada di sisi Allah, niscaya ia rugi dan tertipu dengan kerugian yang amat
besar. Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini akan
membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.
[fha/islampos/lingkaranqalbu]