Rasulullah
SAW telah memerintahkan kepada kaum muslimin agar mereka mengangkat
seorang khalifah setelah beliau SAW wafat, yang dibai'at dengan bai'at
syar'iy untuk memerintahkan kaum muslimin berdasarkan Kitabullah dan
Sunnah Rasulullah SAW. Menegakkan syari'at Allah, dan berjihad bersama
kaum muslimin melawan musuh-musuh Allah.
Rasulullah
SAW bersabda : "Sesungguhnya tidak ada Nabi setelah aku, dan akan ada
para khalifah, dan banyak (jumlahnya)." para sahabat bertanya, "Apa yang
engkau perintahkan kepada kami? Nabi SAW menjawab, "penuhilah bai'at
yang pertama, dan yang pertama. Dan Allah akan bertanya kepada mereka
apa-apa yang mereka pimpin." (HR. MUSLIM) Rasulullah SAW berwasiat
kepada kaum muslimin, agar jangan sampai ada masa tanpa adanya khalifah
(yang memimpin kaum muslimin). Jika hal ini terjadi, dengan tiadanya
seorang khalifah, maka wajib bagi kaum muslimin berupaya mengangkat
khalifah yang baru, meskipun hal itu berakibat pada kematian.
Sabda
Rasulullah SAW : "Barang siapa mati dan dipundaknya tidak membai'at
Seorang imam (khalifah), maka matinya (seperti) mati (dalam
keadaan)jahiliyyah."
Rasulullah
SAW juga bersabda : "Jika kalian menyaksikan seorang khalifah,
hendaklah kalian taat, walaupun (ia) memukul punggungmu. Sesungguhnya
jika tidak ada khalifah, maka akan terjadi Kekacauan." (HR. THABARANI)
sesungguhnya
Allah SWT telah memerintahkan (kepada kita) untuk taat kepada khalifah.
Allah berfirman : "Hai orang-orang yang berfirman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri diantara kamu." (AN NISA :59)
Kaum
muslimin telah menjaga wasiat Rasulullah SAW tersebut sepanjang 13 abad.
Selama interval waktu itu, kaum muslimin tidak pernah menyaksikan suatu
kehidupan tanpa ada (dipimpin) seorang khalifah yang mengatur
urusan-urusan mereka. Ketika seorang khalifah meninggal atau diganti,
ahlul halli wal 'aqdi segera mencari, memilih, dan menentukan pengganti
khalifah terdahulu. Hal ini terus berlangsung pada masa-masa islam (saat
itu). Setiap masa, kaum muslimin senantiasa menyaksikan bai'at kepada
khalifah atas dasar taat. Ini dimulai sejak masa Khulafaur Rasyidin
hingga periode para Khalifah dari Dinasti 'Utsmaniyyah.
Kaum
muslimin mengetahui bahwa khalifah pertama dalam sejarah Islam adalah
Abu Bakar ra, akan tetapi mayoritas kaum muslimin saat ini, tidak
mengetaui bahwa Sultan 'Abdul Majid II adalah khalifah terakhir yang
dimiliki oleh umat Islam, pada masa lenyapnya Daulah Khilafah Islamiyyah
akibat ulah Musthafa Kamal yang menghancurkan sistem kilafah dan
meruntuhnya Dinasti 'Utsmaniyyah. Fenomena initerjadi pada tanggal 27
Rajab 1342 H.
Dalam
sejarah kaum muslimin hingga hari ini, pemerintah Islam di bawah
institusi Khilafah Islamiah pernah dipimpin oleh 104 khalifah. Mereka
(para khalifah) terdiri dari 5 orang khalifah dari khulafaur raasyidin,
14 khalifah dari dinasti Umayyah, 18 khalifah dari dinasti 'Abbasiyyah,
diikuti dari Bani Buwaih 8 orang khalifah, dan dari Bani Saljuk 11 orang
khalifah. Dari sini pusat pemerintahan dipindahkan ke kairo, yang
dilanjutkan oleh 18 orang khalifah. Setelah itu khalifah berpindah
kepada Bani 'Utsman. Dari Bani ini terdapat 30 orang khalifah. Umat
masih mengetahui nama-nama para khulafaur rasyidin dibandingkan dengan
yang lain. Walaupun mereka juga tidak lupa dengan Khalifah 'Umar bin
'Abd al-'Aziz, Harun al-rasyid, Sultan 'Abdul Majid, serta
khalifah-khalifah yang masyur dikenal dalam sejarah.
Adapun nama-nama para khalifah pada masa khulafaur Rasyidin sebagai berikut:
1.Abu Bakar ash-Shiddiq ra (tahun 11-13 H/632-634 M)
2.'Umar bin khaththab ra (tahun 13-23 H/634-644 M)
3.'Utsman bin 'Affan ra (tahun 23-35 H/644-656 M)
4.Ali bin Abi Thalib ra (tahun 35-40 H/656-661 M)
5.Al-Hasan bin Ali ra (tahun 40 H/661 M)
Setelah
mereka, khalifah berpindah ke tangan Bani Umayyah yang berlangsung
lebih dari 89 tahun. Khalifah pertama adalah Mu'awiyyah. Sedangkan
khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Masa
kekuasaan mereka sebagai berikut:
1.Mu'awiyah bin Abi Sufyan (tahun 40-64 H/661-680 M)
2.Yazid bin Mu'awiyah (tahun 61-64 H/680-683 M)
3.Mu'awiyah bin Yazid (tahun 64-68 H/683-684 M)
4.Marwan bin Hakam (tahun 65-66 H/684-685 M)
5.'Abdul Malik bin Marwan (tahun 66-68 H/685-705 M)
6.Walid bin 'Abdul Malik (tahun 86-97 H/705-715 M)
7.Sulaiman bin 'Abdul Malik (tahun 97-99 H/715-717 M)
8.'Umar bin 'Abdul 'Aziz (tahun 99-102 H/717-720 M)
9.Yazid bin 'Abdul Malik (tahun 102-106 H/720-724 M)
10.Hisyam bin Abdul Malik (tahun 106-126 H/724-743 M)
11.Walid bin Yazid (tahun 126 H/744 M)
12.Yazid bin Walid (tahun 127 H/744 M)
13.Ibrahim bin Walid (tahun 127 H/744 M)
14.Marwan bin Muhammad (tahun 127-133 H/744-750 M)
Setelah
mereka, khalifah berpindah ke tangan Bani Umayyah yang berlangsung
lebih dari 89 tahun. Khalifah pertama adalah Mu'awiyyah. Sedangkan
khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Masa
kekuasaan mereka sebagai berikut:
I. Dari Bani 'Abbas 1.Abul 'Abbas al-Safaah (tahun 133-137 H/750-754 M)
2.Abu Ja'far al-Mansyur (tahun 137-159 H/754-775 M)
3.Al-Mahdi (tahun 159-169 H/775-785 M)
4.Al-Hadi (tahun 169-170 H/785-786 M)
5.Harun al-Rasyid (tahun 170-194 H/786-809 M)
6.Al-Amiin (tahun 194-198 H/809-813 M)
7.Al-Ma'mun (tahun 198-217 H/813-833 M)
8.Al-Mu'tashim Billah (tahun 218-228 H/833-842 M)
9.Al-Watsiq Billah (tahun 228-232 H/842-847 M)
10.Al-Mutawakil 'Ala al-Allah (tahun 232-247 H/847-861 M)
11.Al-Muntashir Billah (tahun 247-248 H/861-862 M)
12.Al-Musta'in Billah (tahun 248-252 H/862-866 M)
13.Al-Mu'taz Billah (tahun 252-256 H/866-869 M)
14.Al-Muhtadi Billah (tahun 256-257 H/869-870 M)
15.Al-Mu'tamad 'Ala al-Allah (tahun 257-279 H/870-892 M)
16.Al-Mu'tadla Billah (tahun 279-290 H/892-902 M)
17.Al-Muktafi Billah (tahun 290-296 H/902-908 M)
18.Al-Muqtadir Billah (tahun 296-320 H/908-932 M)
II. Dari Bani Buwaih 19.Al-Qahir Billah (tahun 320-323 H/932-934 M)
20.Al-Radli Billah (tahun 323-329 H/934-940 M)
21.Al-Muttaqi Lillah (tahun 329-333 H/940-944 M)
22.Al-Musaktafi al-Allah (tahun 333-335 H/944-946 M)
23.Al-Muthi' Lillah (tahun 335-364 H/946-974 M)
24.Al-Thai'i Lillah (tahun 364-381 H/974-991 M)
25.Al-Qadir Billah (tahun 381-423 H/991-1031 M)
26.Al-Qa'im Bi Amrillah (tahun 423-468 H/1031-1075 M)
III. dari Bani Saljuk
27. Al Mu'tadi Biamrillah (tahun 468-487 H/1075-1094 M)
28. Al Mustadhhir Billah (tahun 487-512 H/1094-1118 M)
29. Al Mustarsyid Billah (tahun 512-530 H/1118-1135 M)
30. Al-Rasyid Billah (tahun 530-531 H/1135-1136 M)
31. Al Muqtafi Liamrillah (tahun 531-555 H/1136-1160)
32. Al Mustanjid Billah (tahun 555-566 H/1160-1170 M)
33. Al Mustadhi'u Biamrillah (tahun 566-576 H/1170-1180 M)
34. An Naashir Liddiinillah (tahun 576-622 H/1180-1225 M)
35. Adh Dhahir Biamrillah (tahun 622-623 H/1225-1226 M)
36. al Mustanshir Billah (tahun 623-640 H/1226-1242 M)
37. Al Mu'tashim Billah ( tahun 640-656 H/1242-1258 M)
Setelah
itu kaum muslimin hidup selama 3,5 tahun tanpa seorang khalifah pun.
Ini terjadi karena serangan orang-orang Tartar ke negeri-negeri Islam
dan pusat kekhalifahan di Baghdad. Namun demikian, kaum muslimin di
Mesir, pada masa dinasti Mamaluk tidak tinggal diam, dan berusaha
mengembalikan kembali kekhilafahan. kemudian mereka membai'at Al
Muntashir dari Bani Abbas. Ia adalah putra Khalifah al-Abbas al-Dhahir
Biamrillah dan saudara laki-laki khalifah Al Mustanshir Billah, paman
dari khalifah Al Mu'tashim Billah. Pusat pemerintahan dipindahkan lagi
ke Mesir. Khalifah yang diangkat dari mereka ada 18 orang yaitu :
1. Al Mustanshir billah II (taun 660-661 H/1261-1262 M)
2. Al Haakim Biamrillah I ( tahun 661-701 H/1262-1302 M)
3. Al Mustakfi Billah I (tahun 701-732 H/1302-1334 M)
4. Al Watsiq Billah I (tahun 732-742 H/1334-1354 M)
5. Al Haakim Biamrillah II (tahun 742-753 H/1343-1354 M)
6. al Mu'tadlid Billah I (tahun 753-763 H/1354-1364 M)
7. Al Mutawakkil 'Alallah I (tahun 763-785 H/1363-1386 M)
8. Al Watsir Billah II (tahun 785-788 H/1386-1389 M)
9. Al Mu'tashim (tahun 788-791 H/1389-1392 M)
10. Al Mutawakkil 'Alallah II (tahun 791-808 H/1392-14-9 M)
11. Al Musta'in Billah (tahun 808-815 H/ 1409-1426 M)
12. Al Mu'tadlid Billah II (tahun 815-845 H/1416-1446 M)
13. Al Mustakfi Billah II (tahun 845-854 H/1446-1455 M)
14. Al Qa'im Biamrillah (tahun 754-859 H/1455-1460 M)
15. Al Mustanjid Billah (tahun 859-884 H/1460-1485 M)
16. Al Mutawakkil 'Alallah (tahun 884-893 H/1485-1494 M)
17. al Mutamasik Billah (tahun 893-914 H/1494-1515 M)
18. Al Mutawakkil 'Alallah OV (tahun 914-918 H/1515-1517 M)
Ketika
daulah Islamiyah Bani Saljuk berakhir di anatolia, Kemudian muncul
kekuasaan yang berasal dari Bani Utsman dengan pemimpinnya "Utsman bin
Arthagherl sebagai khalifah pertama Bani Utsman, dan berakhir pada masa
khalifah Bayazid II (918 H/1500 M) yang diganti oleh putranya Sultan
Salim I. Kemuadian khalifah dinasti Abbasiyyah, yakni Al Mutawakkil
"alallah diganti oleh Sultan Salim. Ia berhasil menyelamatkan
kunci-kunci al-Haramain al-Syarifah. Dari dinasti Utsmaniyah ini telah
berkuasa sebanyah 30 orang khalifah, yang berlangsung mulai dari abad
keenam belas Masehi. nama-nama mereka adalah sebagai berikut:
1. Salim I (tahun 918-926 H/1517-1520 M)
2. Sulaiman al-Qanuni (tahun 916-974 H/1520-1566 M)
3. salim II (tahun 974-982 H/1566-1574 M)
4. Murad III (tahun 982-1003 H/1574-1595 M)
5. Muhammad III (tahun 1003-1012 H/1595-1603 M)
6. Ahmad I (tahun 1012-1026 H/1603-1617 M)
7. Musthafa I (tahun 1026-1027 H/1617-1618 M)
8. 'Utsman II (tahun 1027-1031 H/1618-1622 M)
9. Musthafa I (tahun 1031-1032 H/1622-1623 M)
10. Murad IV (tahun 1032-1049 H/1623-1640 M)
11. Ibrahim I (tahun 1049-1058 H/1640-1648 M)
12. Mohammad IV (1058-1099 H/1648-1687 M)
13. Sulaiman II (tahun 1099-1102 H/1687-1691M)
14. Ahmad II (tahun 1102-1106 H/1691-1695 M)
15. Musthafa II (tahun 1106-1115 H/1695-1703 M)
16. Ahmad II (tahun 1115-1143 H/1703-1730 M)
17. Mahmud I (tahun 1143-1168/1730-1754 M)
18. "Utsman IlI (tahun 1168-1171 H/1754-1757 M)
19. Musthafa II (tahun 1171-1187H/1757-1774 M)
20. 'Abdul Hamid (tahun 1187-1203 H/1774-1789 M)
21. Salim III (tahun 1203-1222 H/1789-1807 M)
22. Musthafa IV (tahun 1222-1223 H/1807-1808 M)
23. Mahmud II (tahun 1223-1255 H/1808-1839 M)
24. 'Abdul Majid I (tahun 1255-1277 H/1839-1861 M)
25. "Abdul 'Aziz I (tahun 1277-1293 H/1861-1876 M)
26. Murad V (tahun 1293-1293 H/1876-1876 M)
27. 'Abdul Hamid II (tahun 1293-1328 H/1876-1909 M)
28. Muhammad Risyad V (tahun 1328-1339 H/1909-1918 M)
29. Muhammad Wahiddin II (tahun 1338-1340 H/1918-1922 M)
30. 'Abdul Majid II (tahun 1340-1342 H/1922-1924 M)
Sekali
lagi terjadi dalam sejarah kaum muslimin, hilangnya kekhalifahan.
Sayangnya, kaum muslimin saat ini tidak terpengaruh, bahkan tidak peduli
dengan runtuhnya kekhilafahan. Padahal menjaga kekhilafahan tergolong
kewajiban yang sangat penting. Dengan lenyapnya institusi kekhilafahan,
mengakibatkan goncangnya dunia Islam, dan memicu instabilitas di seluruh
negeri Islam. Namun sangat disayangkan, tidak ada (pengaruh) apapun
dalam diri umat, kecuali sebagian kecil saja.
Jika
kaum muslimin pada saat terjadinya serangan pasukan Tartar ke negeri
mereka, mereka sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa ada khalifah, maka
umat Islam saat ini, telah hidup selama lebih dari 75 tahun tanpa
keberadaan seorang khalifah. Seandainya negara-negara Barat tidak
menjajah dunia Islam, dan seandainya tidak ada penguasa-penguasa muslim
bayaran, seandainya tidak ada pengaruh tsaqofah, peradaban, dan berbagai
persepsi kehidupan yang dipaksakan oleh Barat terhadap kaum muslimin,
sungguh kembalinya kekhilafahan itu akan jauh lebih mudah. Akan tetapi
kehendak Allah berlaku bagi ciptaanNya dan menetapkan umat ini hidup
pada masa yang cukup lama.
Umat
Islam saat ini hendaknya mulai rindu dengan kehidupan mulia di bawah
naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Dan Insya Allah Daulah Khilafah itu
akan berdiri. Sebagaimana sabda Rasulullah "...kemudian akan tegak
Khilafah Rasyidah yang sesuai dengan manhaj Nabi". Kami dalam hal ini
tidak hanya yakin bahwa kekhilafahan akan tegak, lebih dari itu, kota
Roma (sebagai pusat agama Nashrani) dapat ditaklukkan oleh kaum muslimin
setelah dikalahkannya Konstantinopel yang sekarang menjadi Istambul.
Begitu pula daratan Eropa, Amerika, dan Rusia akan dikalahkan. Kemudian
Daulah Khilafah Islamiyah akan menguasai seluruh dunia setelah
berdirinya pusat Daulah Khilafah. Sungguh hal ini dapat terwujud dengan
Izin Allah. Kita akan menyaksikannya dalam waktu yang sangat dekat